Paket Wisata Murah Pulau Wakatobi

Wakatobi Dive Resort

Wisata Murah Wakatobi


English French German Spain Italian Dutch

Wakatobi



Kepulauan Wakatobi

Pulau Wakatobi

 Jakarta - Ancaman perubahan iklim yang beberapa tahun ini efeknya mulai dirasakan manusia rupanya juga mempengaruhi ekosistem laut, khususnya terumbu karang. Akhir tahun 2009 hingga pertengahan tahun 2010, Perairan Indonesia mengalami fenomena pemutihan karang (coral bleaching) dengan derajat keparahan yang bervariasi.

"Koral itu merupakan makhluk hidup yang di dalamnya ada algae tertentu yang bersimbiosis dengan batu karang tersebut. Karena terjadi perubahan iklim maka suhu air laut meningkat dan membuat alga tersebut berpindah keluar dari karang yang dapat membuat karang tersebut mati serta memutih," jelas Abdul Halim, Marine Director The Nature Conservancy (TNC) Program Indonesia, saat diskusi ilmiah di Jakarta, Kamis(31/10).

El-Nino, gejala gangguan iklim dengan karakteristik peningkatan suhu permukaan air laut di atas rata-rata suhu terpanas dan dalam jangka waktu yang relatif lama, ditenggarai sebagai salah satu penyebab utama. Terumbu karang sendiri sebenarnya menyumbangkan nilai ekonomi yang tidak sedikit bagi Indonesia. Dari data World Resources Institute 2012, sektor pariwisata terumbu karang menyumbang US$ 127 juta dan sektor perikanan terumbu karang menyumbang US$ 1,5 juta. Nominal ini tentu akan berkurang apabila masyarakat dan pemerintah tidak segera tanggap terhadap fenomena pemutihan karang di Indonesia. Indonesia sendiri memiliki 550 jenis terumbu karang dimana jumlah itu merupakan 76 persen dari jumlah yang ada di dunia.

Selain fenomena El-Nino, efek rumah kaca akibat konsentrasi karbondioksida ke dalam atmosfer bumi, ekses pembakaran, yang telah meningkat tajam sebesar 135 persen sejak revolusi industri juga sangat berperan dalam peningkatan suhu global. Kemampuan laut menyerap sekitar sepertiga bagian dari karbondioksida di atmosfer mengakibatkan perubahan susunan kimiawi laut yang menjadikannya lebih asam. Dampak langsung peningkatan keasaman laut pun turut memengaruhi pertumbuhan terumbu karang dan membuat proses pembentukan batu kapur yang merupakan dasar utama terumbu karang menjadi terganggu.

Apalagi Halim mengatakan dengan tren masyarakat Indonesia yang mulai merambah daerah pesisir, maka kelangsungan ekosistem itu sendiri juga perlu diperhatikan.

"Terumbu karang yang sudah mati bukan berarti tidak dapat dihidupkan kembali, hanya saja untuk merestorasi karang tersebut memerlukan waktu yang tidak sebentar," tuturnya.

Buktinya setelah fenomena pemutihan karang tersebut, TNC dan para mitra Wildlife Consevation Society dan Reef Check Indonesia melakukan penelitian di 23 lokasi di Taman Nasional Wakatobi, Sulawesi Tenggara. Hasilnya dari fenomena pemutihan karang yang mencapai 60 persen, Wakatobi berhasil memulihkan keadaan terumbu karangnya seperti semula.

Kondisi perairan Kepulauan Wakatobi yang dinamis dengan banyak upwelling (gerak vertikal arus dari dasar laut yang memiliki temperatur dingin serta kaya akan nutrisi ke arah permukaan laut) dan water mixing, dipercaya membantu proses perbaikan.

"Upaya pengelolaan ekosistem-ekosistem penting seperti terumbu karang harus menjadi prioritas, sehingga mereka mampu bertahan menghadapi fenomena global seperti El-Nino. Salah satu caranya adalah dengan mendesain zonasi di kawasan konservasi laut. Jenis-jenis terumbu karang yang terbukti tahan terhadap perubahan suhu permukaan air laut perlu ditempatkan di dalam zona perlindungan," ungkap Rizal Algamar, Country Director TNC Program Indonesia, dalam keterangan tertulisnya.

Oleh karena itu, pembangunan wilayah pesisir pantai harus berbasis ekosistem green infrastructure agar tetap terjadi keseimbangan antara pembangunan dan ekosistem. Halim menilai setiap daerah pariwisata pesisir harusnya memiliki caring capacity, yaitu kemampuan tempat wisata untuk menampung jumlah pengunjung. "Saat ini sangat jarang tempat wisata pantai di Indonesia yang memiliki hal tersebut sehingga sulit mengontrol dan memelihara habitat tersebut," tutur Halim

Penulis: Mahesa Bismo/AF
source by: Berita Satu
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
 
LUX TOURS | Paket Wisata Wakatobi - Wakatobi Dive Resort © 2013. All Rights Reserved. Editing Bulux S Hero
Web Design by:
Bulux S Hero
Top